Author : Chaca Maharini
Title : Selamat Tinggal Kekasihku
Genre : Romance And Sad-Ending
RG : 13 Year
Cast :
Meta Anggreani Larasati As Eta
Raditya Firmansyah Anugrah As Raditya
Semoga para readers suka dengan cerpen baruku ini walau hasilnya kurang memuaskan tapi, ini hasil karyaku sendiri tanpa menjiplak karya orang lain karena buatku lebih baik punya karya sendiri walau tidak terkenal dari pada punya karya tapi hasil jiplkan dan terkenal pula. aku tidak suka seperti itu buatku berkarya tidak mencari popularitas tapi, mencari sesuatu kukurangannya dalam membuat karya ketika dia dikritik .semoga kalian suka dengan cerpenku ini. cerpenku ini nanti, tidak panjang sengaja aku buat pendek karena sebuah cerita singkat dan tidak memperpanjang waktu yang penting menuangkan ide ceritanya oke kita simak ceritnya.
NO COPAS…
NO EDIT….
HAPPY READING ALL……………
SELAMAT TINGGAL KEKASIHKU
**********************************
*CINTA ITU SEBUAH AWAL KEBAHAGIAN,KEINDAHAN,KENIKMATAN,KECANTIKAN DAN JAGALAH CINTAMU SEBAGAI MAHKOTA HATINYA*
Disebuah rumah mewah bercat putih, di kamar yang dipenuhi obat-obatan seperti aroma rumah sakit aku gadis yang terbaring ditempat tidur dan tidak berdaya dengan infus ditanganku dan tabung oksigen yang dipasangkan dihidungku. terlihat wajahku sanyu dan lesu yah itulah aku Meta Anggreani Larasati biasa dipanggil Eta diusaiku yang sudah mengijak 19 tahun ini aku harus mengidap penyakit kanker otak stadium akhir dan hidupku tinggal menghitung bulan saja tetapi sisa hidupku ini ada yang selalu menemaniku dia kekasihku dan, hubunganku dan dia sudah mengijak sekitar 4 tahun dia setia menemaniku dia adalah Raditya Firmansyah Anugrah aku begitu menyayanginya sebaliknya diapun juga .
*JIWAKU SEAKAN LEPAS DARI SAYAP-SAYAP BURUNG KETIKA KAU MENGHAMPIRIKU SAYANG*
Hari itu kulihat Raditya ada diambang pintu sambil tersenyum padaku.aku tahu dia selalu setia menemaniku disaat aku membutuhkannya
“Sayang bagaimana keadaanmu?.”Tanyanya sambil membelai rambutku
“Seperti yang kamu lihat sayang tidak ada perubahan cuma seperti ini mungki!!!aku sudah siap diambil olehnya.”Kataku dengan wajah sedih
“Hutsss!!!!!kamu jangan bilang begitu hidupmu masih ada kok!.”Katanya sambil menyakinkanku.
“Tapi sayang kamu lihat ada infuse, ada tabung oksigen, apa ada harapan aku hidup tidak sayang hiks……hiks…….”Tangisku.
“Sudah donk sayang stop aku ada disini jadi kamu harus kuat.”Katanya membentakku dengan kasar
“Maafin aku sayang.”Kataku menyesal.
“Maafin aku juga karena membentakmu tadi.” Katanya menyesal aku hanya dapat tersenyum kecut padanya.
*SEMUA MANUSIA KADANG BERPIKIR KAPAN DIA MATI KAPAN DIA BERTAHAN HIDUP*
Beberapa hari kemudian tepatnya 3 bulan kadaanku, mulai membaik sedikit tanpa infus dan tanpa tabung oksigen tetapi aku harus memakai kursi roda dan hari itu juga sahabat-sahabatku menjengukku.
“Ta kamu itu harus kuat jangan perna kamu rapuh lagi.”Kata Intan sahabatku.
“Iya walau kita tidak tahu kapan kamu pergi tapi tetaplah kuat.”Kata Revan.
“Bentar deh tumben bahasamu bijak Van.”Ledek Areza sahabatku yang paling jail.
“Jadi tidak boleh!?? inikan untuk Eta sahabatku yang paling cantik.”Kata Revan merangkulku.
“Gombal kamu.”Kata Ayu dengan nada ketus.
“Eh yu, kamu kenapa kalau cemburu bilang donk!.”Sindir Intan menatap Ayu kecut.
“Oh tidak bisa!!!aku suka ma cowok playboy seperti Revan kayaknya tidak banget.”Kata Ayu gengsi.
“Jangan gengsi begitu donk yu, bilang saja kamu menganggumi kegantenganku dan suka denganku kan”Kata Revan pede.
“Kepedaan tingkat tinggi kamu?!!sudah ah sumpek aku disini.”Kata Ayu kesal dan lalu pergi dari kamarku.
“Pergi tuh anak kejar donk Rev.”Kata Areza melirik Revan.
“Oke aku kejar”Kata Revan secepat mungkin mengejar Ayu.
“hahaha……”Tawaku.
“Yah tuhan aku baru lihat kamu ketawa lepas seperti tadi dan sejak kamu sakit kamu tidak perna ketawa lagi.”Kata Intan heran.
“Iya Tan, aku juga tidak boleh terlarut dalam kesedihan.”Kataku tersenyum pada Intan.
*KEHIDUPAN DAN KEMATIAN ITU RAHASIA TERBESAR YANG SUSAH DIPECAHKAN HANYA TUHAN YANG TAHU*
Hari demi hari aku jalani tepat 7 bulan panyakitku ini bertahan. Dan hari yang ditentukan telah tiba dimana, aku akan pergi untuk selama-lamanya
Hari itu Raditya bersamaku aku memintanya untuk menemaniku ke taman belakang sambil menghirup udara segar pagi itu.
“Ini sudah waktunya.”Batinku.
“Sayang……”Lirihnya.
“Iya oh yah sayang temani aku ke taman belakang yuk.”Ajakku.
“Baiklah tapi kamu pakai jaket dulu yah. “Katanya sambil memakaikan jaket ke badanku.
Ditaman belakang rumahku aku bersama Raditya duduk disebuah kursi yang dikelilingi bunga mawar putih ketika, dipandang sungguh indah dan juga aku, mendengar kicauan burung yang merdu.
“Hari ini indah indah sekali yah sayang.”Kataku sambil menatap ke atas langit yang biru.
“Iya memang indah tapi indah dan cantik wajahmu sayang.”Katanya tersenyum padaku.
“Aku cantik itu dulu ketika aku masih sehat sekarang kamu lihat wajahku pucat tubuhku mulai kurus aku, tidak cantik sayang.”Kataku menundukan kepala.
“Dimataku kamu tetap cantik walau kamu sedang sakit dan hatimu juga baik.”Katanya memegang daguku secara berlahan sehingga aku bisa menatap wajah dan matanya itu menjadi sumber kekuatanku padanya.
“Apa iya sayang apa aku masih cantik.”Tanyaku padanya yang tidak percaya atas perkataan kekasihku.
“Masih malahan cantikmu itu seperti bunga mawar putih itu sayang.”Katanya menatapku penuh arti sambil memegang jemariku dengan erat.
“Oh yah cantikku seperti bunga mawar itu, itu cuma gombalamu saja.”Kataku tak percaya dengan nada ketus padanya.
“Percayalah padaku sayang aku tidak gombal.”Katanya masih fokus menatapku.
“Sayang……”Kataku sambil manatap wajah putih Raditya.
“Iya ada apa sayang?.”Tanyanya sambil memegang jemari tanganku begitu erat tanpa melepaskannya.
“Bisa kamu peluk aku.”Pintaku dengan nada lirih mingkin, ini adalah pelukan terakhirku untuk Raditya.
“Bisa kok sini….”Katanya sambil memelukku dengan erat sekali.
“Aku sayang kamu Dit, I Love You Boyfriend.”Kataku berbisik ditelinganya sambil memejamkan mata.
“Aku juga sayang kamu Ta, I Love You Too Girlfriend.”Kata Raditya mencium puncak kepalaku dengan lembut.
“Aku berharap semua berakhir dengan indah. Maafin aku yah Dit, kalau selama 4 tahun ini membuat kamu menderita atau tidak bahagia semoga ada gadis yang menggantikanku dihatimu selamat tinggal sayangku Raditya.”Batinku dengan napasku bagitu sesak secara berlahan dan tubuhku hanya dapat terdiam membeku.
*SEBUAH TAKDIR TIDAK BISA DIUBAH KADANG KALA MEMANG MENYAKITKAN TADIR ITU, TAPI PERCAYALAH JIWAKU AKAN SELALU BERSAMAMU*
Beberapa menit kemudian Raditya merasakan suhu tubuhku terasa dingin membeku dilihat diriku tenyata aku tak bernyawa lagi
“Sayang……sayang…..Eta….Eta bangun sayang bangunlah tante….om Eta om…..”Teriak Raditya sambil menggucangkan tubuhku tapi tubuhku hanya dapat terdiam saja.
“Eta sayang anak mama….”Kata mama menangis melihatku tidak bernyawa lagi.
“Sudahlah ma relakan anak kita dia sudah banyak tersiksa.”Kata papa sambil memeluk mama.
Akhirnya jenazahku dikuburkan di pemakaman keluarga semua kerabat terdekat merasa kehilangan terutama Raditya pacarku dia telah mencintaiku dengan setulus hati dan sekarang aku pergi dengan senyum temanisku meninggalkannya.
“Dit ini ada surat untukmu dari Eta.”Kata Yoga kakakku sambil memberikan amplop berwarna biru.
“Terima kasih yah Ga.”Katanya dengan wajah sedih.
Diapun melirik surat itu dan sesekali dia panasarn akhirnya dia memutusan untuk membaca surat itu di gazebo rumahku.
Untuk Sayangku Raditya.
Terima kasih selama 4 tahun kamu telah mencintai dan menyayangiku, cintamu terhadap diriku begitu besar sampai beberapa bulan yang lalu dokter memvonisku terkena kanker otak stadium akhir. kupikir kamu akan meninggalkanku atas penyakitku ini ternyata aku salah kau begitu setia menemaniku disaat aku sedih, dan rapuh dengan penyakitku ini kamu memberi semangatku untuk untuk tetap kuat menghadapi semua ini.
Aku tahu aku akan pergi selamanya darimu dan tidak ada disisimu lagi tapi aku yakin, setelah aku pergi kamu bisa mencari penggantiku yang lebih baik.
Dari Meta yang selalu sayang padamu.
“Iya sayang aku janji akan selalu sayang padamu…..”Katanya sambil memegang surat itu.
Sebuah lagu terdengar di i-pod Raditya dengan alunan melow membuat Raditya meneteskan air mata sambil menatap fotonya bersama diriku beberapa bulan ini dan memori otaknya berputar dimasa 4tahun lalu.
(Last Child Feat Giselle – Seluruh Napasku)
Lihatlah luka ini yang sakitnya abadi
Yang terbalut hangatnya bekas pelukmu
Aku tak akan lupa tak akan pernah bisa
Tentang apa yang harus memisahkan kita
Di saat ku tertatih tanpa kau disini
Kau tetap ku nanti demi keyakinan ini
Jika memang dirimulah tulang rusukku
Kau akan kembali pada tubuh ini
Ku akan tua dan mati dalam pelukmu
Untukmu seluruh nafas ini
Kita telah lewati rasa yang pernah mati
Bukan hal baru bila kau tinggalkan aku
Tanpa kita mencari jalan untuk kembali
Takdir cinta yang menuntunmu kembali padaku
Di saat ku tertatih tanpa kau disini
Kau tetap ku nanti demi keyakinan ini
Jika memang kau terlahir hanya untukku
Bawalah hatiku dan lekas kembali
Ku nikmati rindu yang datang membunuhku
Untukmu seluruh nafas ini
Dan ini yang terakhir (aku menyakitimu)
Ini yang terakhir (aku meninggalkanmu hooo..)
Tak kan ku sia-siakan hidupmu lagi
Ini yang terakhir, dan ini yang terakhir
Tak kan ku sia-siakan hidupmu lagi
Jika memang dirimulah tulang rusukku (terlahir untukku)
Kau akan kembali pada tubuh ini (bawa hatiku kembali)
Ku akan tua dan mati dalam pelukmu
Untukmu seluruh nafas ini
Jika memang kau terlahir hanya untukku
Bawalah hatiku dan lekas kembali
Ku nikmati rindu yang datang membunuhku
Untukmu seluruh nafas ini
Untukmu seluruh nafas ini
Untukmu seluruh nafas ini
ENDING
Bagaimana readers cerpennya bagus atau tidak dan fellnya dapat tidak maaf kalau ada kalimat atau kata-kata yang salah yang tidak sesuai EYD maklum aku masih banyak belajar walau aku ini anak sastra indonesia tapi belum mahir dalam membuat cerita yang bagus seperti yang lain. tolong dikasih tanggapan atau yang kurang dikritik misalnya bahasanya,ceritanya,penulisannya pokoknya dikasih tanggapan yah.
LIKE AND COMMENT!!!!!!!!!!………..
*Ada hal-hal yang tidak ingin kita lepaskan, seorang yang tidak ingin kita tinggalkan, tapi melepaskan bukan akhir dari dunia, melainkan suatu awal kehidupan baru, kebahagian ada untuk mereka yang tersakiti mereka telah dan tengah mencari dan mereka yang telah mencoba . karena merekalah ya ng bisa menghargai betapa pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan mereka By Kahlil Gibran*
ni penulis masi idup pa uda meninggal si?
.
saya msh hidup kali, cuma jarang buka blog selama 4 bulan ini